Tips Mengajar Menarik

Pernahkah anda mengalami kendala mengajar karena siswa-siswi kita bingung atau tidak memahami dengan penjelasan kita? Atau kita sendiri yang kebingungan karena tidak mengetahui bagaimana cara menyampaikannya pada mereka? Mengajar saja tidaklah cukup karena kita seringkali dihadapkan bagaimana mengajar agar menarik sehingga para siswa akan lebih mau dan betah untuk mendengarkan pelajaran. Pada awal-awal jam pertama hal itu tidaklah sulit tapi bagaimana pada jam-jam siang. Konsentrasi anak seringkali terpecah atau mengalami kebosanan tatkala materi pelajaran diberikan. Nah disinilah guru dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif. Gurulah yang berperan penting tatkala ada di dalam kelas. Lalu bagaimana caranya agar mengajar kita menarik?

Pertama: Berikanlah “brainstorming” dahulu pada para siswa. Ajaklah anak untuk senam otak. Tujuannya anak dilatih untuk menggunakan otak kiri dan kanan secara seimbang. Karena kadang-kadang kita lebih sering menggunakan otak kiri saja. Otak kiri mempunyai wilayah kerja pada tulisan, angka, logika dan hitungan sedangkan otak kanan pada imajinasi, musik, warna emosi, bentuk dan kreatifitas. Caranya dengan menggerakkan jari kelingking kiri dan ibu jari kanan pada saat bersamaan sambil bergantian dengan jari kelingking kanan dan ibu jari kiri. Hal itu dilakukan kurang lebih 1-2 menit. Cara lain yaitu tangan kiri memegang hidung tangan kanan memegang telinga kiri secara bergantian dengan tangan kanan memegang hidung tangan kiri memegang telinga kiri. Waktunya sama hanya gerakannya saja yang perlu divariasikan secara rileks.

Kedua: Berikanlah anak pertanyaan-pertanyaan yang akan mengarah ke materi pelajaran. Jangan lupa tetap dalam kondisi yang fun.

Ketiga: Buatlah modelling atau pergunakan alat peraga. Seringkali kita mengabaikan hal ini. Mengapa? Karena memang memerlukan banyak waktu dan tenaga untuk membuatnya. Tapi itu justru membuat kita lebih mudah untuk menyampaikan kepada anak. Pengajaran dengan bantuan visual akan lebih menarik dan tidak membosankan. Lebih bagus lagi kalau disertai gambar dan variasi warna.

Keempat: Lakukanlah pengulangan-pengulangan atau drill pada materi yang memang benar-benar perlu. Misalnya tentang rumus. Hal ini bisa dilakukan untuk anak secara personal/keseluruhan.

Kelima: Berikan kesempatan pada anak untuk berlatih dan mengasah kemampuannya melalui latihan-latihan soal yang diberikan. Hal ini dapat menggunakan gambar-gambar yang disiapkan terlebih dahulu yang dikemas dalam permainan.

Keenam: Jangan lupa berikanlah reward untuk anak karena dapat menunjukkan kemampuannya. Bisa berupa tepuk tangan atau tanda bintang pada dinding penghargaan.

Ketujuh: Rayakanlah sebelum pelajaran usai dengan nyanyian atau puisi yang dibuat sebelumnya sesuai dengan materi yang telah disampaikan tadi.

Apabila kita sudah melakukan semua ini, saya yakin segala usaha kita tidaklah si-sia. Berikanlah yang terbaik buat anak didik kita selagi kita mau dan mampu melakukannya. Selamat mencoba dan berkreasi.


Trims Tuk
http://gurukuhebat.blog.plasa.com/2008/04/29/tips-mengajar-menarik/

Bermainlah Jangan Memberikan Pelajaran

Munculnya beragam sarana belajar prasekolah membuat orangtua seakan berlomba-lomba memasukkan anaknya ke sana. Sayangnya tidak semua tempat tersebut memberi pengajaran sesuai dengan usia dan kemampuan anak. Dikhawatirkan, hal ini bisa mengganggu perkembangan anak itu sendiri.

Usia 0-5 tahun dianggap sebagai masa kritis bagi anak. Masa tersebut sering diistilahkan sebagai golden years atau tahun emas bagi anak. Ini berarti bila pada usia tersebut diajarkan suatu nilai atau perilaku, ajaran tersebut akan lebih mudah diterima dan diserap oleh sang anak.

Tak heran kalau banyak orangtua kemudian mulai menyekolahkan anaknya sedari dini. Ketatnya persaingan untuk bisa masuk sekolah unggulan membuat orangtua merasa perlu mempersiapkan pendidikan yang lebih bagi anaknya.

Hal ini tidak sepenuhnya salah. “Hanya, prinsip mengikuti perkembangan anak tetap harus dipegang. Dengan begitu, orangtua tahu materi apa yang perlu diajarkan sesuai dengan usianya,” ujar Dra. Ike R. Sugianto, Psi., psikolog anak dari Klinik Anakku Jakarta.

Proses belajar bagi anak usia prasekolah, 0-6 tahun bukan dikategorikan sebagai belajar sesungguhnya yang meliputi membaca, menghitung, dan menulis. Bagi anak seusia tersebut, metode pengajaran harus dalam kerangka bermain.

Meski begitu, merangsang dan memperkenalkan pengetahuan dan keterampilan baru tetap bisa dilakukan. Anak bisa diperkenalkan pada olahraga hingga seni.

Lewat Permainan
Menstimulasi anak dengan pengetahuan sedari dini pun sebaiknya dilakukan tanpa paksaan. Cara mengajar yang benar, seperti lewat beragam permainan dan disesuaikan dengan kemampuan serta perkembangannya, akan membuat anak suka dan malah haus belajar.

Namun, kerap tidak disadari bahwa proses belajar yang tidak mengikuti perkembangan akan berdampak tidak baik bagi anak. Sebaliknya, bila pada masa itu anak mendapat stimulasi yang baik, perkembangannya pun akan menjadi baik. Stimulasi di usia dini dibutuhkan guna merangsang seluruh aspek yang ada pada anak. Maksudnya supaya talenta yang ada pada anak bisa dioptimalkan.

Salah satu bentuk rangsangan tersebut adalah lewat permainan. Menurut Dra. Mayke S. Tedjasaputra, MSi., psikolog anak dari Lembaga Psikologi Terapan UI, bermain merupakan dunia kerja anak usia 0-6 tahun yang tergolong dalam early childhood atau anak usia dini.

Bermain termasuk rangsangan utama dalam perkembangan anak. Dengan bermain, secara tidak langsung anak belajar sesuatu. Bermain sambil belajar ini sesungguhnya bisa dilakukan sendiri oleh orangtua di rumah. Namun, karena keterbatasan pengetahuan dan waktu, orangtua lantas mengalihkannya ke sebuah lembaga.

“Jadi, kalau ditanya apakah sekolah itu bagus bagi anak usia dini atau tidak, saya akan bilang bagus. Tentu saja selama metodenya benar,” ujar Ike.

Maksudnya, cara-cara yang diajarkan untuk anak berusia tiga tahun harus berbeda dengan yang berumur 5 tahun. Tidak boleh disamaratakan. Sebab, bila pendekatan yang diberikan sudah salah, anak tidak dapat berkembang dengan baik.

Harus Berjenjang
Pola stimulasi yang dilakukan terhadap anak juga harus dibedakan berdasarkan usia. Misalnya saja untuk belajar menulis. Sebelum menulis, anak harus dipersiapkan terlebih dahulu.

Caranya adalah dengan memberi rangsangan bagi anak usia 0-3 tahun agar koordinasi tangan menjadi lebih bagus. Hal ini bisa dilakukan dengan misalnya mengajak bermain lilin, memindahkan kancing, atau menyendok pasir.

Kemudian pada usia 3-4 tahun, anak mulai belajar memegang pensil. Anak usia ini juga bisa diajarkan untuk menyambung dua titik. “Tidak bisa misalnya anak berusia dua atau tiga tahun tiba-tiba sudah dipaksa untuk menulis. Bila hal ini terjadi, anak bisa stres dan akhirnya takut menulis,” kata Ike.

Itu sebabnya, Ike mengingatkan pentingnya stimulasi seluruh aspek yang ada pada anak secara berjenjang. Untuk bisa membaca dan menulis dibutuhkan banyak komponen, seperti koordinasi motorik halus dan kemampuan persepsi visual.

Obsesi orangtua yang menginginkan anaknya pintar membaca, menulis, dan berhitung juga mengambil porsi kesalahan dalam pendidikan prasekolah. Menilik alasannya, orangtua berharap agar anaknya sudah siap saat harus masuk sekolah dasar. Apalagi, saat ini banyak sekolah dasar yang melakukan tes masuk.

Tentu saja hal ini tidak tepat. Menurut Cara Djalil, Kepala Sekolah Kisdports Pondok Indah, Jakarta, biarlah proses belajar yang menyangkut membaca, menulis, dan berhitung dilakukan saat anak masuk sekolah dasar.

Belum Ada Kurikulum
Inti dari pendidikan prasekolah memang bermain dan bukan belajar. Dalam permainan itu tentu bisa saja disisipkan pembelajaran. Contohnya, saat anak bermain pasar-pasaran, tanpa disadari mereka mempelajari proses jual beli. Tidak hanya itu, mereka juga belajar mengenal sayur, buah, atau barang-barang yang ada di pasar, selain tentunya belajar berkomunikasi.

Sayangnya, sejauh ini menurut Ike, belum ada kurikulum nasional untuk masa prasekolah. Kondisi tersebut pula yang membuat kurikulum di setiap sekolah usia dini berbeda-beda. Tak sedikit dijumpai adanya tambahan bahasa asing seperti bahasa Inggris dan Mandarin bagi anak-anak prasekolah. Padahal, pemberian bahasa kedua bagi anak usia 0-7 tahun tidak sepenuhnya tepat.

“Saya tetap berpatokan bahwa bahasa ibu harus dikuasai terlebih dahulu. Setelah itu baru bisa mempelajari bahasa lain. Dan hal ini berlaku bagi anak yang tidak mempunyai gangguan verbal atau bahasa,” papar Ike. Dikhawatirkan ada anak-anak yang memiliki gangguan komunikasi, sehingga tidak bisa merangkai kata-kata dengan baik.

Banyak hal yang bisa didapat dari pendidikan prasekolah. Selain belajar bersosialisasi, anak juga belajar mengikuti instruksi secara massal serta melatih disiplin. Keadaan tersebut umumnya kadang tidak didapat dari pendidikan di rumah. Menurut lulusan Fakultas Psikologi UI ini, “Ya, kalau bisa dituntun secara detail dan disiplinnya pun diajarkan dengan baik di rumah, sebenarnya tidak ada masalah lagi.”



Trims Tuk
Diana Yunita Sari

Tips Kecil untuk mengencerkan Otak Siswa

Para ilmuwan dari University of California, Berkeley, AS, pernah meneliti otak tikus. Mereka menemukan, otak tikus tumbuh sebesar 4 persen saat mereka dipaksa menjalankan tugas mental setiap hari, misalnya mencari jalan keluar dari lorong yang berliku, memanjat tangga, dan bersosialisasi dengan tikus lain.

Nah, otak tikus saja bisa dilatih untuk tumbuh, apalagi otak manusia. Makin dilatih, otak kita pasti kian tajam. Kehilangan daya ingat dalam jumlah tertentu pada usia berapa pun adalah wajar, sama seperti terjadinya perubahan pada organ tubuh lain. Yang penting, jangan malas untuk rajin melatih otak kita agar daya ingat tetap kuat sepanjang masa.

Ini caranya:
1. Latih kemampuan mengamati. Perhatikan lingkungan sekitar. Rekam dalam pikiran apa yang Anda lihat, mulai dari yang paling sederhana dan diteruskan dengan observasi yang lebih rumit.

2. Asah indra. Bisa dilatih dengan membedakan rasa makanan yang disukai dan yang tidak. Menyadari bau dan aroma di sekitar atau bunyi-bunyian yang ada di jalan atau mungkin rasa panas atau dingin udara di sekitar Anda.

3. Hafalkan nama teman-teman dan pasangkan nomor teleponnya. Ada berapa yang bisa diingat? Latih supaya bisa mengingat lebih banyak.

4. Pelajari sesuatu yang baru. Banyak membaca dan berkenalan dengan hal-hal lain yang mungkin bukan bidang Anda, bisa bahasa asing, pengetahuan tentang komputer, dan lain-lain.

5. Gunakan tangan supaya mengikuti petunjuk otak. Misalnya bermain gitar, mengetik tanpa melihat tuts, mengerjakan prakarya dari kayu, atau berlatih menulis halus.

6. Tekuni hobi. Gunakan kesempatan untuk mengembangkan hobi Anda.

7. Pelajari dan hafalkan tanggal-tanggal penting, menyangkut anggota keluarga, teman, atau perayaan tertentu.

8. Hafalkan sesuatu yang Anda sukai. Bisa jadi itu puisi, lagu, kalimat dari sebuah buku atau kata-kata seseorang. Sebisa mungkin juga usahakan agar kalimat yang digunakan adalah bahasa asing.

9. Latihan menghafal urutan angka berderet panjang, misalnya 32145687390282930498. Ini adalah bentuk latihan memperbaiki daya ingat jangka pendek. Lakukan dengan mengelompokkan atau memecah bilangan itu menjadi beberapa bagian, misalnya 3214568 kemudian 7390282 dan terakhir 930498.

10. Ingat perjalanan pribadi. Apa yang sedang Anda kerjakan satu jam lalu, minggu lalu pada hari Rabu pukul 10.00, misalnya. Dengan siapa, di mana, dan seterusnya.

11. Ingat dan teliti ulang pengeluaran harian. Apa yang Anda beli kemarin? Berapa uang yang ada dalam dompet Anda sekarang? Kapan Anda terakhir mengambil uang tunai, dan seterusnya.

Latihan-latihan ini akan memungkinkan sel otak tetap aktif dan jaringan penghubung antarsel otak semakin rapat. Kegiatan mental yang menantang meningkatkan jumlah sirkuit aktif atau sinapsis dalam otak. Semakin banyak sirkuit, semakin banyak asosiasi, makin besar pula kemampuan mengingat.

Trims Tuk
(sumber: Kompas. com/abd)

Tips Mengajar

Pernakah Anda sebagai guru ketika tidak di kelas atau saat jalan-jalan untuk acara pribadi kemudian tiba-tiba rindu kepada murid? Jika pernah, berarti benih cinta kepada murid telah merasuk ke dalam jalur darah Anda. Banyak guru yang mengajar hanya sekadarnya, tanpa cinta, tanpa hati, dan tanpa peduli. Yang terpenting masuk kelas, jam selesai, keluar kelas, dan selala satu semester mengeluarkan nilai karena tuntutan sekolah.

Cobalah mengajar dengan cinta, meski susah mencobanya, niscaya kita akan tenang, damai, dan nikmat. Berikut tips mengajar dengan cinta.

1. Siapkan menu
Ibarat seorang ibu yang menyiapkan makan malam untuk acara keluarga, menu sajian pastilah disiapkan dengan baik agar memberikan kepuasan kepada penikmat masakan tersebut. Begitu pula, guru yang akan memunculkan benih cinta, siapkanlah menu pembelajaran dengan baik agar dapat dinikmati murid dengan baik pula.

2. Hargai Siswa
Anak adalah anak bukan orang dewasa dalam bentuk kecil. Hargai anak sebagaimana mereka adalah sosok anak. Bawalah dunia Anda ke dunia mereka. Tiap ucapan anak adalah emas jadi perlu direspon dengan emas pula.

3. Tersenyumlah
Jika anda tersenyum dengan murid, dia akan memberikan cinta 100 kalinya sebagai pembalasan senyum itu. Kemudian, senyum guru akan disimpan dalam memori anak yang paling dalam. Memori itu pada akhirnya dapat melejitkan potensi diri anak itu sendiri. Senyum adalah multivitamin yang mampu neggairahkan kejiwaan anak.

4. Jadilah Aktor
Ketika di kelas, jadilah aktor yang mampu menawan murid. Gunakan tangan, hentakan kaki, lirikan, mimik, intonasi suara secara terpadu. Aktor yang baik akan mampu membenamkan kepedulian penontonnya untuk terus terkesima sambil memahami maknanya.

5. Bersahabatlah dengan Mereka
Cinta bukan paksaan. Ia lahir dari perasaan, kehadirannya tidak diundang, perginya tiada yang merelakan.Persahabatan biasanya berakhir dengan percintaan tetapi percintaan tidak pernah berakhir dengan persahabatan. Bersahabatlah dengan siswa secara tulus. Sepanjang hidsupnya, siswa akan selalu tulus kepada sahabat gurunya.

Itulah, lima tips dasar bagi guru yang mengajar dengan cinta. Cinta bukan mengajar kita lemah tetapi membangkitkan kekuatan. Cinta bukan mengajar menghinakan diri tetapi menghembuskan kegagahan. Cinta bukan melemahkan semangat tetapi membangkitkan semangat. Kadangkala kita menyadari betapa dalamnya kita menyintai seseorang, di saat kita sedang kehilangannya. Dan kadangkala kita juga menyedari betapa perlunya cinta seseorang terhadap kita, di saat kita amat memerlukannya. PUisi berikut juga perlu menjadi inspirasi mengajar dengan cinta.

Cinta (namelessmonster.blogspot.com)
Jika ia sebuah cinta
ia tidak mendengar, namun sentiasa bergetar

Jika ia sebuah cinta
ia tidak buta namun, sentiasa melihat dan merasa.

Jika ia sebuah cinta
ia tidak menyiksa namun, sentiasa menguji.

Jika ia sebuah cinta
ia tidak memaksa namun, sentiasa berusaha.

Jika ia sebuah cinta
ia tidak cantik namun, sentiasa menarik.

Jika ia sebuah cinta
ia tidak datang dengan kata-kata namun, sentiasa menghampiri dengan hati.

Jika ia sebuah cinta
ia tidak terucap dengan kata namun sentiasa, hadir dengan sinar mata.

Jika ia sebuah cinta
ia tidak hanya berjanji, namun sentiasa coba memenangi.

Jika ia sebuah cinta
ia mungkin tidak suci, namun sentiasa harmoni.

Jika ia sebuah cinta
ia tidak hadir kerana permintaan, namun hadir karena kebutuhan.

Jika ia sebuah cinta
ia tidak hadir dengan kekayaan dan kebendaan, namun hadir kerana pengorbanan dan kesetiaan.


trims tuk
http://garduguru.blogspot.com/2008/05/tips-mengajar-dengan-cinta.html

Sumara FM

Latar Belakang

Masyarakat Aceh yang terkena bencana gempa dan tsunami saat ini masih mengalami kebingungan dan kehilangan banyak hal yang membuat mereka trauma. Program pemulihan trauma telah banyak dilakukan, akan tetapi belum cukup merata diakses oleh masyarakat pengungsi. Radio merupakan salah satu media yang penting dan massal yang dapat menjangkau hingga ke kamp-kamp pengungsi, sehingga dapat dimanfaatkan untuk menjadi bagian dari program pemulihan trauma tersebut.
Wilayah Aceh yang terkena bencana Tsunami sedang melaksanakan program pemulihan dan rekonstruksi yang melibatkan banyak pihak, termasuk dana-dana bantuan maupun pinjaman dari luar negeri. Adalah hak masyarakat untuk terlibat dan melakukan monitoring atas proses rekonstruksi dan pemulihan tersebut. Radio komunitas sebagai media milik masyarakat dapat menjadi jembatan menuju ke arah tersebut.
Sebelum bencana tsunami, Aceh merupakan wilayah konflik, alhasil masyarakat kurang memiliki kesempatan untuk mengakses informasi yang mereka butuhkan, meskipun untuk kepentingannya sendiri. Paska bencana, banyak keputusan penting menyangkut nasib mereka ke depan juga jarang didengar aspirasinya. Saat ini merupakan momentum yang tepat bagi masyarakat untuk ikut terlibat dalam proses melalui media yang mereka kelola sendiri.
Berbagai informasi yang perlu dishare oleh pihak-pihak pemberi bantuan, penyedia sarana dan prasarana, kepada masyarakat pengungsi, membutuhkan media yang dapat menjangkau hingga ke kamp-kamp relokasi pengungsi yang tersebar di seluruh kawasan.

Maksud/Tujuan Pendirian

Sebagian masyarakat masih belum memiliki wadah untuk memperoleh informasi dan keinginan untuk menyajikan berita aktual yang lebih cepat dan akurat. Bahkan masyarakat membutuhkan suatu media agar mereka dapat mengekspresikan pendapat dan kepentingannya. Secara historis masyarakat cenderung kurang memiliki kesempatan untuk dapat mengakses informasi secara maksimal. Banyak informasi yang sepatutnya diketahui oleh masyarakat, tetapi tidak di terima secara utuh sehingga berimplikasi pada terhambatnya kesempatan bagi masyarakat untuk meningkatkan kapasitas intelektualnya. Berpijak pada kurangnya kesempatan mengakses informasi itu pula, maka masyarakat mutlak harus diberdayakan kemampuan intelektualnya, keahlian, pengetahuan dan berbagai ketrampilan lainnya sehingga harapan yang kini di emban oleh masyarakat dapat diwujudkan secara professional.
Hal inilah yang kemudian melatarbelakangi lahirnya radio komunitas Sumara FM. Dengan lahirnya media informasi ini, radio komunitas dapat memberikan solusi bagi masyarakat untuk mendapatkan satu akses informasi yang diharapkan mampu memberikan kontribusi terhadap pencerdasan, pengetahuan dan pemberdayaan bagi warga dikecamatan Gandapura yang terdiri dari latar belakang yang beraneka ragam, dan tingkat sosial yang berbeda. Terutama mengenai permasalahan dalam proses Rehabilitasi dan Rekonstruksi Aceh pasca tsunami, khususnya di kecamatan Gandapura.

Visi dan Misi

Visi
Visi radio komunitas Sumara FM adalah untuk memberikan pemahaman dan membuat pola pikir masyarakat Gandapura menjadi lebih kritis terhadap segala masalah yang ada dan timbul dalam komunitas warga Gandapura, terutama untuk mempercepat proses rehabilitasi dan rekontruksi di Nanggroe Aceh Darussalam pasca tsunami, khususnya di kecamatan Gandapura. Serta Terpenuhi informasi / komunikasi di bidang Pendidikan Agama, Sosial dan Budaya guna untuk kesejahteraan masyarakat kedepan
Misi
Misi radio komunitas Gandapura adalah menjadikan radio komunitas sebagai wadah ataupun media bagi warga di kecamatan Gandapura untuk ikut berperan aktif dalam memajukan dan mewujudkan tatanan sosial-budaya seperti sedia kala di kecamatan Gandapura.
Membanguan jaringan arus informasi dan Mengembangkan ilmu pengetahuan sesuai dengan kebutuhan zaman

Gambaran Umum Rencana Kerja 1 (satu) Tahun
Radio Komunitas Sumara FM merencana untuk menjadikan Lembaga penyiaran ini sebagai media komunikasi dan informasi masyarakat Kecamatan Gandapura terutama untuk menyediakan dan menyampaikan informasi guna memdorong percepatan proses rehabilitasi dan rekonstruksi Aceh paska tsunami 4 tahun silam. Selain itu, sebagai media warga, radio komunitas Sumara FM akan selalu bersifat independen dan menjadi media aspirasi warga kecamatan Gandapura guna mencerdaskan dan menumbuhkan kesadaran warga akan pentingnya penguasaan dan pengelolaan informasi sebagai salah satu faktor mendorong kemajuan pembangunan Kecamatan Gandapura di segala bidang.
Untuk mewujudkan semua itu diperlukan upaya-upaya yang akan menjadi agenda serta rencana kerja 1 tahun yang meliputi :
- Menumbuhkan kesadaran masyarakat Kecamatan Gandapura akan pentingnya informasi dan pengelolaannya.
- Menumbuhkan semangat membangun dengan mendorong tumbuhnya partisipasi masyarakat dalam pengelolaan radio komunitas Sumara FM
- Peningkatan kapasitas sumber daya manusia warga pengelola radio komunitas Sumara FM dengan pelatihan-pelatihan untuk menciptakan tenaga relawan pengelola yang tangguh, professional dan bertanggung jawab.

Proses pendirian dan pemilihan pengurus termasuk pemilihan pelaksana bidang siaran dan teknik

Radio komunitas Sumara FM mengudara pada hari Senin, 22 November 2007 Pemilik dari radio komunitas Sumara FM ini adalah seluruh masyarakat yang menepati/ berasal/ bekerja dan berbakti untuk daerah kecamatan Gandapura serta status kepemilikan perangkat radio komunitas sebagai milik kolektif ( bersama ) yang dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat yang ada di Kecamatan Gandapura . Demikian juga dengan pemilihan pengurus/pengelola telah di atur dalam kesepakatan warga masyarakat di dalam forum musyawarah warga. Forum warga akan memilih dan mengangkat Dewan Penyiaran Komunitas (DPK) yang terdiri dari perwakilan desa yang merupakan tokoh atau orang yang dipercayai dalam masyarakat. Juga di pilih dan di tentukan siapa saja pengelola yang akan duduk di Badan Penyelenggara Penyiaran Komunitas (BPPK) Pemilihan pengurus dalam BPPK di sepakati warga dan beasal dari perwakilan desa-desa di dalam wilayah kecamatan Gandapura. Tidak ada persyaratan khusus dalam pemilihan pengurus, kecuali lebih di khususkan untuk warga kecamatan Gandapura. Segala jenis usia dapat menjadi pengelola dengan kesepakatan warga dan dilatih untuk dapat melaksanakan proses siaran dan pengelolaan dengan baik.
Dalam proses perekrutan penyiar ataupun relawan radio, radio komunitas Masyarakat Gandapura terbuka bagi siapa saja. Umur relawan radio antara 15 – 45 tahun, dan pekerjaan para relawan radio komunitas Sumara FM antara lain pelajar, Santri, petani, buruh, perangkat desa dan lain-lain. Mekanisme kadernisasi kebanyakan dari Masyarakata setempat yang setiap hari di isi dan di ganti oleh kader-kader yang baru untuk bersiaran

Gambaran Umum Pembagian Tugas dan Peran

1. Dewan Penyiaran Komunitas (DPK)
DPK merupakan perwakilan dari warga komunitas dimana radio itu berada, yang dipilih secara demokratis dalam pertemuan warga komunitas.

Tugas DPK
a. Menghimpun masukan dari warga komunitas tentang kepentingan mereka atas siaran radio.
b. Bersama BPPK (Badan Penyelenggara Penyiaran Komunitas) dan masukan dari masyarakat menetapkan kebijakan umum tentang tujuan yang dicapai melalui siaran radio komunitas.
c. Bersama BPPK menyusun kode etik dan pedoman perilaku siaran radio komunitas setempat.
d. Menjadi wadah masyarakat dalam menyalurkan aspirasinya mengenai isi dan program siaran yang diinginkan.
e. Menjembatani penyelesaian berbagai persoalan antara penyiaran radio dengan masyarakat.

Fungsi DPK
a. Secara aktif melakukan monitoring siaran
b. Menerima berbagai aduan masyarakat baik secara kelompok maupun individu
c. Melakukan pertemuan internal secara rutin untuk membahas berbagai masukan, usulan dan permasalahan yang terjadi
d. Melaksanakan pertemuan dengan mengundang masyarakat luas untuk menjaring berbagai masukan dari masyarakat dan hasil minitoring
e. Melaporkan hasil pelaksanaan penyiaran kepada publik setiap tahunnya melalui pertemuan warga sebagai wujud pertanggungjawaban.

2. Badan Penyelenggara Penyiaran Komunitas (BPPK)
BPPK merupakan organ atau tim yang bertugas menjalankan kegiatan penyiaran di stasiun radio komunitas. Pemilihan BPPK dilakukan oleh DPK dengan kriteria dasar :
Kesukarelaan, komitmen, ketersediaan waktu, kapasitas sesuai dengan posisinya dalam radio komunitas.

Tugas BPPK
a. Melaksanakan survey pendengar
b. Menyusun dan menentukan program, materi siaran dan waktu siaran
c. Memproduksi materi-materi acara untuk disiarkan
d. Menjalankan program siaran berdasarkan rencana yang telah disusun
e. Melakukan evaluasi atas hasil siaran yang dijalankan
f. Secara berkala melaporkan rencana, pelaksanaan dan evaluasi program siaran kepada DPK.

Fungsi BPPK
a. Bersama DPK memastikan terbentuknya tim pengelola, termasuk kru radio (penyiar, reporter, tekhnisi dan staf pendukung lainnya)
b. Menjamin adanya program siaran yang didasarkan pada masukan warga komunitas
c. Menjamin terjadinya peningkatan kemampuan secara terus-menerus bagi tim pengelola
d. Menjamin berjalannya penyiaran radio secara rutin setiap harinya
e. Menjamin pelaksanaan operasional radio berjalan secara transparan dan akuntabel, baik dalam pengelolaan dana maupun lainnya.

ASPEK PROGRAM SIARAN

a. Identifikasi Komunitas di daerah layanan siaran
Identifikasi komunitas menjadi penting dalam penyusunan program siaran. Identifikasi di dasarkan pada tingkat kebutuhan informasi dalam masyarakat berdasarkan pembagian usia, profesi, tingkat pendidikan. Titik berat penyusunan program acara lebih di fokuskan kepada muatan acara berisi informasi, berita, pendidikan dan kebudayaan serta hiburan. Identifikasi dilakukan juga untuk menentukan jenis dan content informasi serta hiburan yang di butuhkan oleh masyarakat, semisal informasi mengenai rehabilitasi dan rekonstruksi, pembangunan kecamatan, informasi besifat sosial, pertanian, dan jenis informasi lain yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat serta dapat mendorong percepatan pembangunan kecamatan.

b. Pola Acara Siaran

Program acara radio komunitas Sumara FM telah disesuaikan dengan segmentasi dan target pendengar disekitar komunitas. Pola dan program acara radio komunitas Sumara FM juga disusun berdasarkan Visi dan Misi radio komunitas Sumara FM yaitu meningkatkan sistem informasi dan berita dari masyarakat komunitas dengan menumbuhkan kesadaran akan hak-hak terwujudnya suatu sifat keterbukaan dalam masyarakat komunitas.
Program acara yang diselenggarakan juga telah di sesuaikan dengan materi dari program khusus yang telah dijadwalkan secara rutin dengan melakukan kerjasama dengan pihak-pihak yang terkait. Berbagai variasi program acara telah dikemas secara professional sehingga menarik perhatian pendengar.
Dalam menyusun program-program siaran, radio komunitas Sumara FM juga memperhatikan unsur-unsur yang terkandung dalam pola siaran. Unsur-unsur yang terkandung dalam program siaran ini meliputi :
a. Unsur informasi, seperti yang terdapat dalam program sapa malam yang diselingi dengan musik-musik yang dapat menghiburkhan para pendengar..
b. Unsur Informasi, seperti yang telah terdapat dalam program-program pemberitaan dan talk show regular yang akan disiarkan. Misalnya :Talk show Rehabilitasi dan Rekonstruksi, yang akan berkerjasama dengan Lembaga pemerintahan dan lembaga non pemerintahan.
c. Unsur Pendidikan, seperti yang ada dalam program acara untuk dapat memotivasi dan menambah wawasan pengetahuan pendengar baik masyarakat umum, perempuan, remaja dan Anak-anak.
d. Unsur Iklan Layanan Masyarakat, seperti berbagai iklan layanan masyarakat nantinya akan disiarkan pada waktu-waktu tertentu maupun yang dapat disiarkan setiap saat dan isinya tergantung dari hal yang ingin disampaikan oleh lembaga yang mensponsori iklan tersebut atau pun yang diproduksi oleh Lembaga terkait bekerjasama dengan Radio Komunitas Sumara FM.

c. Jadwal Program Siaran
Penyiaran atau penanyangan materi pada jadwal program sudah disesuaikan dengan Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3-SPS), yaitu dengan adanya klasifikasi usia, profesi, dan kebutuhan warga dari mata acara yang di siarkan. Program acara yang disusun semua bermuara pada permintaan dan kebutuhan masyarakat, hal ini menjadi acuan pengelola dalam menyusun program.
Radio Komunitas Sumara FM juga menyusun materi siarannya sehingga mengandung informasi seputar proses rehabilitasi dan rekonstruksi Aceh, khususnya di kecamatan Gandapura yang di kemas dalam siaran paket informasi seperti berita, Talk Show dll, serta memberikan penyadaran terhadap lingkungan dan kehidupan sosial melalui Iklan Layanan Masyarakat

d. Materi Siaran
Radio komunitas Sumara FM memiliki sumber materi siaran yang terencana, yang dimaksud di sini memiliki sumber asal sumber materi yang di dapatkan dari :
- Masukan masyarakat
- Media cetak dan elektronik lain, sepeti surat, kabar, majalah, televisi dan internet
- Lembaga yang bekerja dalam proses rehab dan rekon
- Informasi dari pemerintah desa dan kecamatan
- Dll.
Bentuk materi tiap acara dapat berupa News, Talkshow, buletin udara, infotainment, ILM maupun siaran langsung seperti rapat pertemuan warga, forum koordinasi kecamatan dll.
Setiap acara yang telah disiarkan akan langsung di arsipkan menjadi arsip siaran dalam bentuk kaset, CD, Hard Disk maupun dalam bentuk tercatat atau tertulis. Hal ini bertujuan untuk menghindari terjadinya pengulangan berita dan dokumentasi siaran

Alokasi Pekerjaan

DPK dan BPPK
Tugas dan fungsi DPK dan BPPK sudah di jelaskan diatas pada poin : Aspek Legalitas, Gambaran Umum Pembagian Tugas dan Peran

Direktur stasiun Radio
- Berperan dalam mencari peluang dan inisiator untuk memulai program-program yang memberikan dampak perubahan positif bagi radio
- Bertanggungjawab untuk meningkatkan dan mengalokasikan berbagai sumber daya untuk berbagai kepentingan demi kemajuan radio.
- Melakukan tindakan evaluasi secara berkala dan koreksi pada saat radio komunitas mengalami kesulitan
- Bertanggungjawab terhadap administrasi umum radio komunitas


Bendahara
- Bertanggungjawab dalam pengelolaan keuangan Radio
- Bertanggungjawab mengatur dan membukukan kas masuk dan kas keluar
- Membuat dan menyusun laporan Keuangan

Penanggung jawab Umum
- Bertanggungjawab terhadap proses siaran yang dilakukan setiap harinya
- Melakukan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan peningkatan kapasitas pengelola seperti mengadakan training internal
- Bertanggungjawab dan mengelola proses ataupun kegiatan administrasi radio
- Melakukan koordinasi rutin dengan direktur dan di penanggungjawab divisi yang lain

Penanggung jawab Siaran
- Berperan dalam pelaksanaan setiap program acara radio secara maksimal
- Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan program acara dan disiplin tugas sesuai program siaran yang telah disusun
- Melaksanakan tugas secara maksimal sesuai tata tertib dan ketentuan yang telah di sepakati bersama
- Bertanggung jawab terhadap administrasi program acara yang dikelola

Penanggung jawab Teknis
- Bertanggung jawab untuk pengelolaan dan perawatan peralatan studio
- Memastikan peralatan dapat berfungsi dengan baik setiap kegiatan siaran akan mulai dilakukan
- Berperan sebagai coordinator untuk kegiatan produksi
- Melakukan perencanaan dan pelaksanaan pendayagunaan produksi dan kegiatan off air maupun live
- Bertanggung jawab terhadap inventaris bagian produksi dan teknis pada umumnya

Penjelasan Sumber Daya Manusia (SDM) dan keahlian dan perekrutannya
Pengelolaan radio komunitas sebagai organisasi sosial atau nirlaba, menutut tersedianya relawan yang tidak menerima upah, tetapi juga membutuhkan orang-orang yang memiliki kecakapan tertentu, layaknya kerja profesional. Dengan demikian, rekrutmen SDM radio komunitas harus memperhatikan kebutuhan tersebut, jika tidak ada yang siap pakai, minimal perekrutan itu menunjukkan potensi yang mungkin dikembangkan. Struktur organisasi akan menjadi pertimbangan utama dalam proses rekrutmen, karena selain menunjukkan peran-peran yang dibutuhkan, juga sudah menyediakan rincian tugas dan wewenang masing-masing peran tersebut.
Keahlian pengelola cukup beragam dan diharapkan tidak hanya mengetahui dan menguasai satu bidang saja dalam pengelolaan radio, karena proses belajar dan profesionalitas sangat diharapkan dalam pengelolaan radio.
Rekrutmen SDM radio komunitas pada kepentingan yang paling dasar, setidaknya untuk memenuhi kebutuhan tenaga sesuai dengan struktur yang ada. Untuk itu, rekrutmen paling awal dilakukan adalah menjaring warga komunitas yang bersedia menempati posisi dalam Dewan Penyiaran Komunitas (DPK). Prosesnnya tentu saja, tidak seperti yang dibayangkan seperti rekrutmen tenaga kerja, karena pengisian DPK harus melalui proses musyawarah yang melibatkan seluruh aspirasi warga komunitas. Karena memang DPK merupakan institusi yang akan menjalan peran-peran perencanaan dan kontrol tergadap jalannya radio, sebagai perwakilan warga komunitas.

Persyaratan menjadi DPK, BPPK, dan tim kerja radio komunitas:
1. Memiliki komitmen untuk melayani warga komunitas
2. Memiliki komitmen waktu untuk melaksanakan kegiatan di radio komunitas.
3. Tidak memiliki kepentingan memanfaatkan radio untuk diri sendiri (agar terkenal, misalnya)
4. Tidak menuntut imbalan financial/gaji/honor.
5. Mau bekerja dalam tim
6. Terbuka, atau mau menerima kritik dan saran dari berbagai pihak yang terkait.

Langkah manajemen, analisa dan program tindak lanjut kekuatan, kelemahan dan ancaman
Managemen radio komunitas Sumara FM akan mengambil langkah-langkah pengelolaan yang baik dan profesional serta bertanggungjawab pada komunitasnya. Menciptakan managemen yang baik dengan asas kebesamaan merupakan tujuan radio komunitas Sumara FM guna memberikan pelayanan yang baik dalam penyampaian dan pengelolaan informasi. Untuk itu koordinasi dan komunikasi yang baik akan terus di pelihara dan ditingkatkan.
Begitu pola dengan kemasan informasi yang tertuang dalam program acara yang di siarkan, Sumara FM merasa perlu melakukan analisa dan evaluasi terhadap semua program acara guna memenuhi kebutuhan informasi dan komunikasi serta hiburan komunitasnya. Kedepan Sumara FM akan terus meminta dan menjaring serta mengindentifikasi kebutuhan informasi dan hiburan masyarakat guna perbaikan program siaran agar lebih baik dan dapat dirasakan manfaatnya.
Partisipasi Komunitas dan rasa kepemilikan terhadap radio ini menjadi kekuatan bagi manajemen Sumara FM untuk dapat optimal dan terus komitmen dalam mengelola radio komunitas ini.
Kelemahan dan ancaman mendasar dalam pengelolaan radio komunitas terkadang menjadi persoalan tersendiri, semisal minimnya biaya operasional dan lemahnya sumber daya manusia. Namun Pada bersama komunitasnya akan mengupayakan kegiatan-kegiatan untuk menjawab segala kelemahan yang ada semisal menggalang dana dari swadaya masyarakat dan melakukan kegiatan-kegiatan pelatihan, baik secata internal maupun menjajaki kerjasama dengan pihak lain guna peningkatan kapasitas sumber daya manusia pengelola.
Jarak pancar yang terbatas dengan kekuatan pancar yang rendah (low Power) terkadang menjadi ancaman teknis bagi radio komunitas Sumara FM saat harus bersiaran dan mengalami interverensi frekuensi dari radio komersial.

PENUTUP

Radio Komunitas Sumara FM diharapkan dapat mendorong terbangunnya system dan mekanisme komunikasi yang mendorong terdistribusikannya informasi dan memberikan peran kepada masyarakat Kecamatan Gandapura, agar dapat terlibat dalam proses rehabilitasi dan rekonstruksi Aceh.
Radio komunitas Sumara FM dapat menjadi media bagi masyarakat Kecamatan Gandapura untuk memperoleh dan memberi informasi, sekaligus sebagai alat pendukung bagi pengorganisasian masyarakat kecamatan Gandapura.
Radio komunitas Sumara FM diharapkan dapat mengelola informasi dengan baik sehingga dapat dimanfaatkan untuk mendukung proses penanganan keluhan dan juga pengambilan keputusan.

Malaka FM

Latar Belakang

Masyarakat Aceh yang terkena bencana gempa dan tsunami saat ini masih mengalami kebingungan dan kehilangan banyak hal yang membuat mereka trauma. Program pemulihan trauma telah banyak dilakukan, akan tetapi belum cukup merata diakses oleh masyarakat pengungsi. Radio merupakan salah satu media yang penting dan massal yang dapat menjangkau hingga ke kamp-kamp pengungsi, sehingga dapat dimanfaatkan untuk menjadi bagian dari program pemulihan trauma tersebut.
Wilayah Aceh yang terkena bencana Tsunami sedang melaksanakan program pemulihan dan rekonstruksi yang melibatkan banyak pihak, termasuk dana-dana bantuan maupun pinjaman dari luar negeri. Adalah hak masyarakat untuk terlibat dan melakukan monitoring atas proses rekonstruksi dan pemulihan tersebut. Radio komunitas sebagai media milik masyarakat dapat menjadi jembatan menuju ke arah tersebut.
Sebelum bencana tsunami, Aceh merupakan wilayah konflik, alhasil masyarakat kurang memiliki kesempatan untuk mengakses informasi yang mereka butuhkan, meskipun untuk kepentingannya sendiri. Paska bencana, banyak keputusan penting menyangkut nasib mereka ke depan juga jarang didengar aspirasinya. Saat ini merupakan momentum yang tepat bagi masyarakat untuk ikut terlibat dalam proses melalui media yang mereka kelola sendiri.
Berbagai informasi yang perlu dishare oleh pihak-pihak pemberi bantuan, penyedia sarana dan prasarana, kepada masyarakat pengungsi, membutuhkan media yang dapat menjangkau hingga ke kamp-kamp relokasi pengungsi yang tersebar di seluruh kawasan.

Maksud/Tujuan Pendirian
Sebagian masyarakat masih belum memiliki wadah untuk memperoleh informasi dan keinginan untuk menyajikan berita aktual yang lebih cepat dan akurat. Bahkan masyarakat membutuhkan suatu media agar mereka dapat mengekspresikan pendapat dan kepentingannya. Secara historis masyarakat cenderung kurang memiliki kesempatan untuk dapat mengakses informasi secara maksimal. Banyak informasi yang sepatutnya diketahui oleh masyarakat, tetapi tidak di terima secara utuh sehingga berimplikasi pada terhambatnya kesempatan bagi masyarakat untuk meningkatkan kapasitas intelektualnya. Berpijak pada kurangnya kesempatan mengakses informasi itu pula, maka masyarakat mutlak harus diberdayakan kemampuan intelektualnya, keahlian, pengetahuan dan berbagai ketrampilan lainnya sehingga harapan yang kini di emban oleh masyarakat dapat diwujudkan secara professional.
Hal inilah yang kemudian melatarbelakangi lahirnya radio komunitas Malaka FM. Dengan lahirnya media informasi ini, radio komunitas dapat memberikan solusi bagi masyarakat untuk mendapatkan satu akses informasi yang diharapkan mampu memberikan kontribusi terhadap pencerdasan, pengetahuan dan pemberdayaan bagi warga dikecamatan Kuala yang terdiri dari latar belakang yang beraneka ragam, dan tingkat sosial yang berbeda. Terutama mengenai permasalahan dalam proses Rehabilitasi dan Rekonstruksi Aceh pasca tsunami, khususnya di kecamatan Kuala.

Visi dan Misi

Visi
Visi radio komunitas Malaka adalah untuk memberikan pemahaman dan membuat pola pikir masyarakat Kuala menjadi lebih kritis terhadap segala masalah yang ada dan timbul dalam komunitas warga Kuala, terutama untuk mempercepat proses rehabilitasi dan rekontruksi di Nanggroe Aceh Darussalam pasca tsunami, khususnya di kecamatan Kuala. Serta Terpenuhi informasi / komunikasi di bidang Pendidikan Agama, Sosial dan Budaya guna untuk kesejahteraan masyarakat kedepan
Misi
Misi radio komunitas Malaka adalah menjadikan radio komunitas sebagai wadah ataupun media bagi warga di kecamatan Kuala untuk ikut berperan aktif dalam memajukan dan mewujudkan tatanan sosial-budaya seperti sedia kala di kecamatan Kuala.
Membanguan jaringan arus informasi dan Mengembangkan ilmu pengetahuan sesuai dengan kebutuhan zaman

Gambaran Umum Rencana Kerja 1 (satu) Tahun
Radio Komunitas Malaka merencana untuk menjadikan Lembaga penyiaran ini sebagai media komunikasi dan informasi masyarakat Kecamatan Kuala terutama untuk menyediakan dan menyampaikan informasi guna memdorong percepatan proses rehabilitasi dan rekonstruksi Aceh paska tsunami 3 tahun silam. Selain itu, sebagai media warga, radio komunitas Malaka akan selalu bersifat independen dan menjadi media aspirasi warga kecamatan Kuala guna mencerdaskan dan menumbuhkan kesadaran warga akan pentingnya penguasaan dan pengelolaan informasi sebagai salah satu faktor mendorong kemajuan pembangunan Kecamatan Kuala di segala bidang.
Untuk mewujudkan semua itu diperlukan upaya-upaya yang akan menjadi agenda serta rencana kerja 1 tahun yang meliputi :
- Menumbuhkan kesadaran masyarakat Kecamatan Kuala akan pentingnya informasi dan pengelolaannya.
- Menumbuhkan semangat membangun dengan mendorong tumbuhnya partisipasi masyarakat dalam pengelolaan radio komunitas Al-jumhur
- Peningkatan kapasitas sumber daya manusia warga pengelola radio komunitas Malaka dengan pelatihan-pelatihan untuk menciptakan tenaga relawan pengelola yang tangguh, professional dan bertanggung jawab.

Proses pendirian dan pemilihan pengurus termasuk pemilihan pelaksana bidang siaran dan teknik
Radio komunitas Malaka mengudara pada tanggal, 21 November 2007 Pemilik dari radio komunitas Malaka ini adalah seluruh masyarakat yang menepati/ berasal/ bekerja dan berbakti untuk daerah kecamatan Kuala serta status kepemilikan perangkat radio komunitas sebagai milik kolektif ( bersama ) yang dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat yang ada di Kecamatan Kuala. Demikian juga dengan pemilihan pengurus/pengelola telah di atur dalam kesepakatan warga masyarakat di dalam forum musyawarah warga. Forum warga akan memilih dan mengangkat Dewan Penyiaran Komunitas (DPK) yang terdiri dari perwakilan desa yang merupakan tokoh atau oaring yang dipercayai dalam masyarakat. Juga di pilih dan di tentukan siapa saja pengelola yang akan duduk di Badan Penyelenggara Penyiaran Komunitas (BPPK) Pemilihan pengurus dalam BPPK di sepakati warga dan beasal dari perwakilan desa-desa di dalam wilayah kecamatan Kuala. Tidak ada persyaratan khusus dalam pemilihan pengurus, kecuali lebih di khususkan untuk warga kecamatan Kuala. Segala jenis usia dapat menjadi pengelola dengan kesepakatan warga dan dilatih untuk dapat melaksanakan proses siaran dan pengelolaan dengan baik.
Dalam proses perekrutan penyiar ataupun relawan radio, radio komunitas Kuala terbuka bagi siapa saja. Umur relawan radio antara 15 – 45 tahun, dan pekerjaan para relawan radio komunitas Malaka antara lain pelajar, Santri, petani, buruh, perangkat desa dan lain-lain.

Gambaran Umum Pembagian Tugas dan Peran
1. Dewan Penyiaran Komunitas (DPK)
DPK merupakan perwakilan dari warga komunitas dimana radio itu berada, yang dipilih secara demokratis dalam pertemuan warga komunitas.
Tugas DPK
a. Menghimpun masukan dari warga komunitas tentang kepentingan mereka atas siaran radio.
b. Bersama BPPK (Badan Penyelenggara Penyiaran Komunitas) dan masukan dari masyarakat menetapkan kebijakan umum tentang tujuan yang dicapai melalui siaran radio komunitas.
c. Bersama BPPK menyusun kode etik dan pedoman perilaku siaran radio komunitas setempat.
d. Menjadi wadah masyarakat dalam menyalurkan aspirasinya mengenai isi dan program siaran yang diinginkan.
e. Menjembatani penyelesaian berbagai persoalan antara penyiaran radio dengan masyarakat.
Fungsi DPK
a. Secara aktif melakukan monitoring siaran
b. Menerima berbagai aduan masyarakat baik secara kelompok maupun individu
c. Melakukan pertemuan internal secara rutin untuk membahas berbagai masukan, usulan dan permasalahan yang terjadi
d. Melaksanakan pertemuan dengan mengundang masyarakat luas untuk menjaring berbagai masukan dari masyarakat dan hasil minitoring
e. Melaporkan hasil pelaksanaan penyiaran kepada publik setiap tahunnya melalui pertemuan warga sebagai wujud pertanggungjawaban.

2. Badan Penyelenggara Penyiaran Komunitas (BPPK)
BPPK merupakan organ atau tim yang bertugas menjalankan kegiatan penyiaran di stasiun radio komunitas. Pemilihan BPPK dilakukan oleh DPK dengan kriteria dasar : Kesukarelaan, komitmen, ketersediaan waktu, kapasitas sesuai dengan posisinya dalam radio komunitas.

Tugas BPPK
a. Melaksanakan survey pendengar
b. Menyusun dan menentukan program, materi siaran dan waktu siaran
c. Memproduksi materi-materi acara untuk disiarkan
d. Menjalankan program siaran berdasarkan rencana yang telah disusun
e. Melakukan evaluasi atas hasil siaran yang dijalankan
f. Secara berkala melaporkan rencana, pelaksanaan dan evaluasi program siaran kepada DPK.



Fungsi BPPK
a. Bersama DPK memastikan terbentuknya tim pengelola, termasuk kru radio (penyiar, reporter, tekhnisi dan staf pendukung lainnya)
b. Menjamin adanya program siaran yang didasarkan pada masukan warga komunitas
c. Menjamin terjadinya peningkatan kemampuan secara terus-menerus bagi tim pengelola
d. Menjamin berjalannya penyiaran radio secara rutin setiap harinya
e. Menjamin pelaksanaan operasional radio berjalan secara transparan dan akuntabel, baik dalam pengelolaan dana maupun lainnya.

ASPEK PROGRAM SIARAN
a. Identifikasi Komunitas di daerah layanan siaran
Identifikasi komunitas menjadi penting dalam penyusunan program siaran. Identifikasi di dasarkan pada tingkat kebutuhan informasi dalam masyarakat berdasarkan pembagian usia, profesi, tingkat pendidikan. Titik berat penyususan program acara lebih di fokuskan kepada muatan acara berisi informasi, berita, pendidikan dan kebudayaan serta hiburan. Identifikasi dilakukan juga untuk menentukan jenis dan content informasi serta hiburan yang di butuhkan oleh masyarakat, semisal informasi mengenai rehabilitasi dan rekonstruksi, pembangunan kecamatan, informasi besifat sosial, pertanian, dan jenis informasi lain yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat serta dapat mendorong percepatan pembangunan kecamatan.

b. Pola Acara Siaran
Program acara radio komunitas Malaka telah disesuaikan dengan segmentasi dan target pendengar disekitar komunitas. Pola dan program acara radio komunitas Malaka juga disusun berdasarkan Visi dan Misi radio komunitas Malaka yaitu meningkatkan sistem informasi dan berita dari masyarakat komunitas dengan menumbuhkan kesadaran akan hak-hak terwujudnya suatu sifat keterbukaan dalam masyarakat komunitas.
Program acara yang diselenggarakan juga telah di sesuaikan dengan materi dari program khusus yang telah dijadwalkan secara rutin dengan melakukan kerjasama dengan pihak-pihak yang terkait. Berbagai variasi program acara telah dikemas secara professional sehingga menarik perhatian pendengar.
Dalam menyusun program-program siaran, radio komunitas Malaka juga memperhatikan unsur-unsur yang terkandung dalam pola siaran. Unsur-unsur yang terkandung dalam program siaran ini meliputi :
a. Unsur informasi, seperti yang terdapat dalam program infotainment dan entertainment yang diselingi dengan musik-musik yang dapat menghiburkhan para pendengar..
b. Unsur Informasi, seperti yang telah terdapat dalam program-program pemberitaan dan talk show regular yang akan disiarkan. Misalnya :Talk show Rehabilitasi dan Rekonstruksi, yang akan berkerjasama dengan Lembaga pemerintahan dan lembaga non pemerintahan.
c. Unsur Pendidikan, seperti yang ada dalam program acara untuk dapat memotivasi dan menambah wawasan pengetahuan pendengar baik masyarakat umum, perempuan, remaja dan Anak-anak.
d. Unsur Iklan Layanan Masyarakat, seperti berbagai iklan layanan masyarakat nantinya akan disiarkan pada waktu-waktu tertentu maupun yang dapat disiarkan setiap saat dan isinya tergantung dari hal yang ingin disampaikan oleh lembaga yang mensponsori iklan tersebut atau pun yang diproduksi oleh Lembaga terkait bekerjasama dengan Radio Komunitas Al-jumhur.

c. Jadwal Program Siaran
Penyiaran atau penanyangan materi pada jadwal program sudah disesuaikan dengan Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3-SPS), yaitu dengan adanya klasifikasi usia, profesi, dan kebutuhan warga dari mata acara yang di siarkan. Program acara yang disusun semua bermuara pada permintaan dan kebutuhan masyarakat, hal ini menjadi acuan pengelola dalam menyusun program.
Radio Komunitas Malaka juga menyusun materi siarannya sehingga mengandung informasi seputar proses rehabilitasi dan rekonstruksi Aceh, khususnya di kecamatan Kuala yang di kemas dalam siaran paket informasi seperti berita, Talk Show dll, serta memberikan penyadaran terhadap lingkungan dan kehidupan sosial melalui Iklan Layanan Masyarakat




d. Materi Siaran
Radio komunitas Malaka memiliki sumber materi siaran yang terencana, yang dimaksud di sini memiliki sumber asal sumber materi yang di dapatkan dari :
- Masukan masyarakat
- Media cetak dan elektronik lain, sepeti surat, kabar, majalah, televisi dan internet
- Lembaga yang bekerja dalam proses rehab dan rekon
- Informasi dari pemerintah desa dan kecamatan
- Dll.
Bentuk materi tiap acara dapat berupa News, Talkshow, buletin udara, infotainment, ILM maupun siaran langsung seperti rapat pertemuan warga, forum koordinasi kecamatan dll.
Setiap acara yang telah disiarkan akan langsung di arsipkan menjadi arsip siaran dalam bentuk kaset, CD, Hard Disk maupun dalam bentuk tercatat atau tertulis. Hal ini bertujuan untuk menghindari terjadinya pengulangan berita dan dokumentasi siaran

Alokasi Pekerjaan

DPK dan BPPK
Tugas dan fungsi DPK dan BPPK sudah di jelaskan diatas pada poin : Aspek Legalitas, Gambaran Umum Pembagian Tugas dan Peran

Direktur stasiun Radio
- Berperan dalam mencari peluang dan inisiator untuk memulai program-program yang memberikan dampak perubahan positif bagi radio
- Bertanggungjawab untuk meningkatkan dan mengalokasikan berbagai sumber daya untuk berbagai kepentingan demi kemajuan radio.
- Melakukan tindakan evaluasi secara berkala dan koreksi pada saat radio komunitas mengalami kesulitan
- Bertanggungjawab terhadap administrasi umum radio komunitas



Bendahara
- Bertanggungjawab dalam pengelolaan keuangan Radio
- Bertanggungjawab mengatur dan membukukan kas masuk dan kas keluar
- Membuat dan menyusun laporan Keuangan

Penanggung jawab Umum
- Bertanggungjawab terhadap proses siaran yang dilakukan setiap harinya
- Melakukan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan peningkatan kapasitas pengelola seperti mengadakan training internal
- Bertanggungjawab dan mengelola proses ataupun kegiatan administrasi radio
- Melakukan koordinasi rutin dengan direktur dan di penanggungjawab divisi yang lain

Penanggung jawab Siaran
- Berperan dalam pelaksanaan setiap program acara radio secara maksimal
- Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan program acara dan disiplin tugas sesuai program siaran yang telah disusun
- Melaksanakan tugas secara maksimal sesuai tata tertib dan ketentuan yang telah di sepakati bersama
- Bertanggung jawab terhadap administrasi program acara yang dikelola

Penanggung jawab Tekhnis
- Bertanggung jawab untuk pengelolaan dan perawatan peralatan studio
- Memastikan peralatan dapat berfungsi dengan baik setiap kegiatan siaran akan mulai dilakukan
- Berperan sebagai coordinator untuk kegiatan produksi
- Melakukan perencanaan dan pelaksanaan pendayagunaan produksi dan kegiatan off air maupun live
- Bertanggung jawab terhadap inventaris bagian produksi dan teknis pada umumnya

b. Penjelasan Sumber Daya Manusia (SDM) dan keahlian dan perekrutannya
Pengelolaan radio komunitas sebagai organisasi sosial atau nirlaba, menutut tersedianya relawan yang tidak menerima upah, tetapi juga membutuhkan orang-orang yang memiliki kecakapan tertentu, layaknya kerja profesional. Dengan demikian, rekrutmen SDM radio komunitas harus memperhatikan kebutuhan tersebut, jika tidak ada yang siap pakai, minimal perekrutan itu menunjukkan potensi yang mungkin dikembangkan. Struktur organisasi akan menjadi pertimbangan utama dalam proses rekrutmen, karena selain menunjukkan peran-peran yang dibutuhkan, juga sudah menyediakan rincian tugas dan wewenang masing-masing peran tersebut.
Keahlian pengelola cukup beragam dan diharapkan tidak hanya mengetahui dan menguasai satu bidang saja dalam pengelolaan radio, karena proses belajar dan profesionalitas sangat diharapkan dalam pengelolaan radio.
Rekrutmen SDM radio komunitas pada kepentingan yang paling dasar, setidaknya untuk memenuhi kebutuhan tenaga sesuai dengan struktur yang ada. Untuk itu, rekrutmen paling awal dilakukan adalah menjaring warga komunitas yang bersedia menempati posisi dalam Dewan Penyiaran Komunitas (DPK). Prosesnnya tentu saja, tidak seperti yang dibayangkan seperti rekrutmen tenaga kerja, karena pengisian DPK harus melalui proses musyawarah yang melibatkan seluruh aspirasi warga komunitas. Karena memang DPK merupakan institusi yang akan menjalan peran-peran perencanaan dan kontrol tergadap jalannya radio, sebagai perwakilan warga komunitas.

Persyatan menjadi DPK, BPPK, dan tim kerja radio komunitas:
1. Memiliki komitmen untuk melayani warga komunitas
2. Memiliki komitmen waktu untuk melaksanakan kegiatan di radio komunitas.
3. Tidak memiliki kepentingan memanfaatkan radio untuk diri sendiri (agar terkenal, misalnya)
4. Tidak menuntut imbalan financial/gaji/honor.
5. Mau bekerja dalam tim
6. Terbuka, atau mau menerima kritik dan saran dari berbagai pihak yang terkait.


c. Langkah manajemen, analisa dan program tindak lanjut kekuatan, kelemahan dan ancaman
Managemen radio komunitas Malaka akan mengambil langkah-langkah pengelolaan yang baik dan profesional serta bertanggungjawab pada komunitasnya. Menciptakan managemen yang baik dengan asas kebesamaan merupakan tujuan radio komunitas Malaka guna memberikan pelayanan yang baik dalam penyampaian dan pengelolaan informasi. Untuk itu koordinasi dan komunikasi yang baik akan terus di pelihara dan ditingkatkan.
Begitu pola dengan kemasan informasi yang tertuang dalam program acara yang di siarkan, Malaka merasa perlu melakukan analisa dan evaluasi terhadap semua program acara guna memenuhi kebutuhan informasi dan komunikasi serta hiburan komunitasnya. Kedepan Malaka akan terus meminta dan menjaring serta mengindentifikasi kebutuhan informasi dan hiburan masyarakat guna perbaikan program siaran agar lebih baik dan dapat dirasakan manfaatnya.
Partisipasi Komunitas dan rasa kepemilikan terhadap radio ini menjadi kekuatan bagi manajemen Malaka untuk dapat optimal dan terus komitmen dalam mengelola radio komunitas ini.
Kelemahan dan ancaman mendasar dalam pengelolaan radio komunitas terkadang menjadi persoalan tersendiri, semisal minimnya biaya operasional dan lemahnya sumber daya manusia. Namun Pada bersama komunitasnya akan mengupayakan kegiatan-kegiatan untuk menjawab segala kelemahan yang ada semisal menggalang dana dari swadaya masyarakat dan melakukan kegiatan-kegiatan pelatihan, baik secata internal maupun menjajaki kerjasama dengan pihak lain guna peningkatan kapasitas sumber daya manusia pengelola.
Jarak pancar yang terbatas dengan kekuatan pancar yang rendah (low Power) terkadang menjadi ancaman teknis bagi radio komunitas Malaka saat harus bersiaran dan mengalami interverensi frekuensi dari radio komersial.

PENUTUP

Radio Komunitas Malaka diharapkan dapat mendorong terbangunnya system dan mekanisme komunikasi yang mendorong terdistribusikannya informasi dan memberikan peran kepada masyarakat Kecamatan Peukan Bada, agar dapat terlibat dalam proses rehabilitasi dan rekonstruksi Aceh.
Radio komunitas Malaka dapat menjadi media bagi masyarakat Kecamatan Malaka untuk memperoleh dan memberi informasi, sekaligus sebagai alat pendukung bagi pengorganisasian masyarakat kecamatan Al-jumhur.
Radio komunitas Malaka diharapkan dapat mengelola informasi dengan baik sehingga dapat dimanfaatkan untuk mendukung proses penanganan keluhan dan juga pengambilan keputusan.

Ramada FM

Latar Belakang

Masyarakat Aceh yang terkena bencana gempa dan tsunami saat ini masih mengalami kebingungan dan kehilangan banyak hal yang membuat mereka trauma. Program pemulihan trauma telah banyak dilakukan, akan tetapi belum cukup merata diakses oleh masyarakat pengungsi. Radio merupakan salah satu media yang penting dan massal yang dapat menjangkau hingga ke kamp-kamp pengungsi, sehingga dapat dimanfaatkan untuk menjadi bagian dari program pemulihan trauma tersebut.
Wilayah Aceh yang terkena bencana Tsunami sedang melaksanakan program pemulihan dan rekonstruksi yang melibatkan banyak pihak, termasuk dana-dana bantuan maupun pinjaman dari luar negeri. Adalah hak masyarakat untuk terlibat dan melakukan monitoring atas proses rekonstruksi dan pemulihan tersebut. Radio komunitas sebagai media milik masyarakat dapat menjadi jembatan menuju ke arah tersebut.
Sebelum bencana tsunami, Aceh merupakan wilayah konflik, alhasil masyarakat kurang memiliki kesempatan untuk mengakses informasi yang mereka butuhkan, meskipun untuk kepentingannya sendiri. Paska bencana, banyak keputusan penting menyangkut nasib mereka ke depan juga jarang didengar aspirasinya. Saat ini merupakan momentum yang tepat bagi masyarakat untuk ikut terlibat dalam proses melalui media yang mereka kelola sendiri.
Berbagai informasi yang perlu dishare oleh pihak-pihak pemberi bantuan, penyedia sarana dan prasarana, kepada masyarakat pengungsi, membutuhkan media yang dapat menjangkau hingga ke kamp-kamp relokasi pengungsi yang tersebar di seluruh kawasan.

Maksud/Tujuan Pendirian

Sebagian masyarakat masih belum memiliki wadah untuk memperoleh informasi dan keinginan untuk menyajikan berita aktual yang lebih cepat dan akurat. Bahkan masyarakat membutuhkan suatu media agar mereka dapat mengekspresikan pendapat dan kepentingannya. Secara historis masyarakat cenderung kurang memiliki kesempatan untuk dapat mengakses informasi secara maksimal. Banyak informasi yang sepatutnya diketahui oleh masyarakat, tetapi tidak di terima secara utuh sehingga berimplikasi pada terhambatnya kesempatan bagi masyarakat untuk meningkatkan kapasitas intelektualnya. Berpijak pada kurangnya kesempatan mengakses informasi itu pula, maka masyarakat mutlak harus diberdayakan kemampuan intelektualnya, keahlian, pengetahuan dan berbagai ketrampilan lainnya sehingga harapan yang kini di emban oleh masyarakat dapat diwujudkan secara professional.
Hal inilah yang kemudian melatarbelakangi lahirnya radio komunitas Ramada FM. Dengan lahirnya media informasi ini, radio komunitas dapat memberikan solusi bagi masyarakat untuk mendapatkan satu akses informasi yang diharapkan mampu memberikan kontribusi terhadap pencerdasan, pengetahuan dan pemberdayaan bagi warga dikecamatan Peudada yang terdiri dari latar belakang yang beraneka ragam, dan tingkat sosial yang berbeda. Terutama mengenai permasalahan dalam proses Rehabilitasi dan Rekonstruksi Aceh pasca tsunami, khususnya di kecamatan Peudada.

Visi dan Misi

Visi
Visi radio komunitas Ramada adalah untuk memberikan pemahaman dan membuat pola pikir masyarakat Peudada menjadi lebih kritis terhadap segala masalah yang ada dan timbul dalam komunitas warga Peudada, terutama untuk mempercepat proses rehabilitasi dan rekontruksi di Nanggroe Aceh Darussalam pasca tsunami, khususnya di kecamatan Peudada. Serta Terpenuhi informasi / komunikasi di bidang Pendidikan Agama, Sosial dan Budaya guna untuk kesejahteraan masyarakat kedepan

Misi
Misi radio komunitas Peudada adalah menjadikan radio komunitas sebagai wadah ataupun media bagi warga di kecamatan Peudada untuk ikut berperan aktif dalam memajukan dan mewujudkan tatanan sosial-budaya seperti sedia kala di kecamatan Peudada.
Membanguan jaringan arus informasi dan Mengembangkan ilmu pengetahuan sesuai dengan kebutuhan zaman

Gambaran Umum Rencana Kerja 1 (satu) Tahun
Radio Komunitas Ramada FM merencana untuk menjadikan Lembaga penyiaran ini sebagai media komunikasi dan informasi masyarakat Kecamatan Peudada terutama untuk menyediakan dan menyampaikan informasi guna memdorong percepatan proses rehabilitasi dan rekonstruksi Aceh pasca tsunami 4 tahun silam. Selain itu, sebagai media warga, radio komunitas Ramada FM akan selalu bersifat independen dan menjadi media aspirasi warga kecamatan Peudada guna mencerdaskan dan menumbuhkan kesadaran warga akan pentingnya penguasaan dan pengelolaan informasi sebagai salah satu faktor mendorong kemajuan pembangunan Kecamatan Peudada di segala bidang.
Untuk mewujudkan semua itu diperlukan upaya-upaya yang akan menjadi agenda serta rencana kerja 1 tahun yang meliputi :
- Menumbuhkan kesadaran masyarakat Kecamatan Peudada akan pentingnya informasi dan pengelolaannya.
- Menumbuhkan semangat membangun dengan mendorong tumbuhnya partisipasi masyarakat dalam pengelolaan radio komunitas Ramada FM
- Peningkatan kapasitas sumber daya manusia warga pengelola radio komunitas Ramada FM dengan pelatihan-pelatihan untuk menciptakan tenaga relawan pengelola yang tangguh, professional dan bertanggung jawab.

Proses pendirian dan pemilihan pengurus termasuk pemilihan pelaksana bidang siaran dan teknik
Radio komunitas Ramada FM mengudara pada hari Senin, 22 November 2007 Pemilik dari radio komunitas Ramada FM ini adalah seluruh masyarakat yang menepati/ berasal/ bekerja dan berbakti untuk daerah kecamatan Peudada serta status kepemilikan perangkat radio komunitas sebagai milik kolektif ( bersama ) yang dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat yang ada di Kecamatan Peudada . Demikian juga dengan pemilihan pengurus/pengelola telah di atur dalam kesepakatan warga masyarakat di dalam forum musyawarah warga. Forum warga akan memilih dan mengangkat Dewan Penyiaran Komunitas (DPK) yang terdiri dari perwakilan desa yang merupakan tokoh atau orang yang dipercayai dalam masyarakat. Juga di pilih dan di tentukan siapa saja pengelola yang akan duduk di Badan Penyelenggara Penyiaran Komunitas (BPPK) Pemilihan pengurus dalam BPPK di sepakati warga dan beasal dari perwakilan desa-desa di dalam wilayah kecamatan Peudada. Tidak ada persyaratan khusus dalam pemilihan pengurus, kecuali lebih di khususkan untuk warga kecamatan Peudada. Segala jenis usia dapat menjadi pengelola dengan kesepakatan warga dan dilatih untuk dapat melaksanakan proses siaran dan pengelolaan dengan baik.
Dalam proses perekrutan penyiar ataupun relawan radio, radio komunitas Masyarakat Peudada terbuka bagi siapa saja. Umur relawan radio antara 15 – 45 tahun, dan pekerjaan para relawan radio komunitas Ramada FM antara lain pelajar, Santri, petani, buruh, perangkat desa dan lain-lain. Mekanisme kadernisasi kebanyakan dari Masyarakata setempat yang setiap hari di isi dan di ganti oleh kader-kader yang baru untuk bersiaran

Gambaran Umum Pembagian Tugas dan Peran

1. Dewan Penyiaran Komunitas (DPK)
DPK merupakan perwakilan dari warga komunitas dimana radio itu berada, yang dipilih secara demokratis dalam pertemuan warga komunitas.

Tugas DPK
a. Menghimpun masukan dari warga komunitas tentang kepentingan mereka atas siaran radio.
b. Bersama BPPK (Badan Penyelenggara Penyiaran Komunitas) dan masukan dari masyarakat menetapkan kebijakan umum tentang tujuan yang dicapai melalui siaran radio komunitas.
c. Bersama BPPK menyusun kode etik dan pedoman perilaku siaran radio komunitas setempat.
d. Menjadi wadah masyarakat dalam menyalurkan aspirasinya mengenai isi dan program siaran yang diinginkan.
e. Menjembatani penyelesaian berbagai persoalan antara penyiaran radio dengan masyarakat.

Fungsi DPK
a. Secara aktif melakukan monitoring siaran
b. Menerima berbagai aduan masyarakat baik secara kelompok maupun individu
c. Melakukan pertemuan internal secara rutin untuk membahas berbagai masukan, usulan dan permasalahan yang terjadi
d. Melaksanakan pertemuan dengan mengundang masyarakat luas untuk menjaring berbagai masukan dari masyarakat dan hasil minitoring
e. Melaporkan hasil pelaksanaan penyiaran kepada publik setiap tahunnya melalui pertemuan warga sebagai wujud pertanggungjawaban.

2. Badan Penyelenggara Penyiaran Komunitas (BPPK)
BPPK merupakan organ atau tim yang bertugas menjalankan kegiatan penyiaran di stasiun radio komunitas. Pemilihan BPPK dilakukan oleh DPK dengan kriteria dasar :
Kesukarelaan, komitmen, ketersediaan waktu, kapasitas sesuai dengan posisinya dalam radio komunitas.
Tugas BPPK
a. Melaksanakan survey pendengar
b. Menyusun dan menentukan program, materi siaran dan waktu siaran
c. Memproduksi materi-materi acara untuk disiarkan
d. Menjalankan program siaran berdasarkan rencana yang telah disusun
e. Melakukan evaluasi atas hasil siaran yang dijalankan
f. Secara berkala melaporkan rencana, pelaksanaan dan evaluasi program siaran kepada DPK.

Fungsi BPPK
a. Bersama DPK memastikan terbentuknya tim pengelola, termasuk kru radio (penyiar, reporter, tekhnisi dan staf pendukung lainnya)
b. Menjamin adanya program siaran yang didasarkan pada masukan warga komunitas
c. Menjamin terjadinya peningkatan kemampuan secara terus-menerus bagi tim pengelola
d. Menjamin berjalannya penyiaran radio secara rutin setiap harinya
e. Menjamin pelaksanaan operasional radio berjalan secara transparan dan akuntabel, baik dalam pengelolaan dana maupun lainnya.

ASPEK PROGRAM SIARAN

a. Identifikasi Komunitas di daerah layanan siaran
Identifikasi komunitas menjadi penting dalam penyusunan program siaran. Identifikasi di dasarkan pada tingkat kebutuhan informasi dalam masyarakat berdasarkan pembagian usia, profesi, tingkat pendidikan. Titik berat penyusunan program acara lebih di fokuskan kepada muatan acara berisi informasi, berita, pendidikan dan kebudayaan serta hiburan. Identifikasi dilakukan juga untuk menentukan jenis dan content informasi serta hiburan yang di butuhkan oleh masyarakat, semisal informasi mengenai rehabilitasi dan rekonstruksi, pembangunan kecamatan, informasi besifat sosial, pertanian, dan jenis informasi lain yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat serta dapat mendorong percepatan pembangunan kecamatan.

b. Pola Acara Siaran
Program acara radio komunitas Ramada FM telah disesuaikan dengan segmentasi dan target pendengar disekitar komunitas. Pola dan program acara radio komunitas Ramada FM juga disusun berdasarkan Visi dan Misi radio komunitas Ramada FM yaitu meningkatkan sistem informasi dan berita dari masyarakat komunitas dengan menumbuhkan kesadaran akan hak-hak terwujudnya suatu sifat keterbukaan dalam masyarakat komunitas.
Program acara yang diselenggarakan juga telah di sesuaikan dengan materi dari program khusus yang telah dijadwalkan secara rutin dengan melakukan kerjasama dengan pihak-pihak yang terkait. Berbagai variasi program acara telah dikemas secara professional sehingga menarik perhatian pendengar.
Dalam menyusun program-program siaran, radio komunitas Ramada FM juga memperhatikan unsur-unsur yang terkandung dalam pola siaran. Unsur-unsur yang terkandung dalam program siaran ini meliputi :
a. Unsur informasi, seperti yang terdapat dalam program sapa malam yang diselingi dengan musik-musik yang dapat menghiburkhan para pendengar..
b. Unsur Informasi, seperti yang telah terdapat dalam program-program pemberitaan dan talk show regular yang akan disiarkan. Misalnya :Talk show Rehabilitasi dan Rekonstruksi, yang akan berkerjasama dengan Lembaga pemerintahan dan lembaga non pemerintahan.
c. Unsur Pendidikan, seperti yang ada dalam program acara untuk dapat memotivasi dan menambah wawasan pengetahuan pendengar baik masyarakat umum, perempuan, remaja dan Anak-anak.
d. Unsur Iklan Layanan Masyarakat, seperti berbagai iklan layanan masyarakat nantinya akan disiarkan pada waktu-waktu tertentu maupun yang dapat disiarkan setiap saat dan isinya tergantung dari hal yang ingin disampaikan oleh lembaga yang mensponsori iklan tersebut atau pun yang diproduksi oleh Lembaga terkait bekerjasama dengan Radio Komunitas Ramada FM.

c. Jadwal Program Siaran
Penyiaran atau penanyangan materi pada jadwal program sudah disesuaikan dengan Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3-SPS), yaitu dengan adanya klasifikasi usia, profesi, dan kebutuhan warga dari mata acara yang di siarkan. Program acara yang disusun semua bermuara pada permintaan dan kebutuhan masyarakat, hal ini menjadi acuan pengelola dalam menyusun program.
Radio Komunitas Ramada FM juga menyusun materi siarannya sehingga mengandung informasi seputar proses rehabilitasi dan rekonstruksi Aceh, khususnya di kecamatan Peudada yang di kemas dalam siaran paket informasi seperti berita, Talk Show dll, serta memberikan penyadaran terhadap lingkungan dan kehidupan sosial melalui Iklan Layanan Masyarakat


d. Materi Siaran
Radio komunitas Ramada FM memiliki sumber materi siaran yang terencana, yang dimaksud di sini memiliki sumber asal sumber materi yang di dapatkan dari :
- Masukan masyarakat
- Media cetak dan elektronik lain, sepeti surat, kabar, majalah, televisi dan internet
- Lembaga yang bekerja dalam proses rehab dan rekon
- Informasi dari pemerintah desa dan kecamatan
- Dll.
Bentuk materi tiap acara dapat berupa News, Talkshow, buletin udara, infotainment, ILM maupun siaran langsung seperti rapat pertemuan warga, forum koordinasi kecamatan dll.
Setiap acara yang telah disiarkan akan langsung di arsipkan menjadi arsip siaran dalam bentuk kaset, CD, Hard Disk maupun dalam bentuk tercatat atau tertulis. Hal ini bertujuan untuk menghindari terjadinya pengulangan berita dan dokumentasi siaran

Alokasi Pekerjaan
DPK dan BPPK
Tugas dan fungsi DPK dan BPPK sudah di jelaskan diatas pada poin : Aspek Legalitas, Gambaran Umum Pembagian Tugas dan Peran
Direktur stasiun Radio
- Berperan dalam mencari peluang dan inisiator untuk memulai program-program yang memberikan dampak perubahan positif bagi radio
- Bertanggungjawab untuk meningkatkan dan mengalokasikan berbagai sumber daya untuk berbagai kepentingan demi kemajuan radio.
- Melakukan tindakan evaluasi secara berkala dan koreksi pada saat radio komunitas mengalami kesulitan
- Bertanggungjawab terhadap administrasi umum radio komunitas
Bendahara
- Bertanggungjawab dalam pengelolaan keuangan Radio
- Bertanggungjawab mengatur dan membukukan kas masuk dan kas keluar
- Membuat dan menyusun laporan Keuangan
Penanggung jawab Umum
- Bertanggungjawab terhadap proses siaran yang dilakukan setiap harinya
- Melakukan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan peningkatan kapasitas pengelola seperti mengadakan training internal
- Bertanggungjawab dan mengelola proses ataupun kegiatan administrasi radio
- Melakukan koordinasi rutin dengan direktur dan di penanggungjawab divisi yang lain
Penanggung jawab Siaran
- Berperan dalam pelaksanaan setiap program acara radio secara maksimal
- Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan program acara dan disiplin tugas sesuai program siaran yang telah disusun
- Melaksanakan tugas secara maksimal sesuai tata tertib dan ketentuan yang telah di sepakati bersama
- Bertanggung jawab terhadap administrasi program acara yang dikelola
Penanggung jawab Teknis
- Bertanggung jawab untuk pengelolaan dan perawatan peralatan studio
- Memastikan peralatan dapat berfungsi dengan baik setiap kegiatan siaran akan mulai dilakukan
- Berperan sebagai coordinator untuk kegiatan produksi
- Melakukan perencanaan dan pelaksanaan pendayagunaan produksi dan kegiatan off air maupun live
- Bertanggung jawab terhadap inventaris bagian produksi dan teknis pada umumnya

d. Penjelasan Sumber Daya Manusia (SDM) dan keahlian dan perekrutannya
Pengelolaan radio komunitas sebagai organisasi sosial atau nirlaba, menutut tersedianya relawan yang tidak menerima upah, tetapi juga membutuhkan orang-orang yang memiliki kecakapan tertentu, layaknya kerja profesional. Dengan demikian, rekrutmen SDM radio komunitas harus memperhatikan kebutuhan tersebut, jika tidak ada yang siap pakai, minimal perekrutan itu menunjukkan potensi yang mungkin dikembangkan. Struktur organisasi akan menjadi pertimbangan utama dalam proses rekrutmen, karena selain menunjukkan peran-peran yang dibutuhkan, juga sudah menyediakan rincian tugas dan wewenang masing-masing peran tersebut.
Keahlian pengelola cukup beragam dan diharapkan tidak hanya mengetahui dan menguasai satu bidang saja dalam pengelolaan radio, karena proses belajar dan profesionalitas sangat diharapkan dalam pengelolaan radio.
Rekrutmen SDM radio komunitas pada kepentingan yang paling dasar, setidaknya untuk memenuhi kebutuhan tenaga sesuai dengan struktur yang ada. Untuk itu, rekrutmen paling awal dilakukan adalah menjaring warga komunitas yang bersedia menempati posisi dalam Dewan Penyiaran Komunitas (DPK). Prosesnnya tentu saja, tidak seperti yang dibayangkan seperti rekrutmen tenaga kerja, karena pengisian DPK harus melalui proses musyawarah yang melibatkan seluruh aspirasi warga komunitas. Karena memang DPK merupakan institusi yang akan menjalan peran-peran perencanaan dan kontrol tergadap jalannya radio, sebagai perwakilan warga komunitas.
Persyaratan menjadi DPK, BPPK, dan tim kerja radio komunitas:
1. Memiliki komitmen untuk melayani warga komunitas
2. Memiliki komitmen waktu untuk melaksanakan kegiatan di radio komunitas.
3. Tidak memiliki kepentingan memanfaatkan radio untuk diri sendiri (agar terkenal, misalnya)
4. Tidak menuntut imbalan financial/gaji/honor.
5. Mau bekerja dalam tim
6. Terbuka, atau mau menerima kritik dan saran dari berbagai pihak yang terkait.
e. Langkah manajemen, analisa dan program tindak lanjut kekuatan, kelemahan dan ancaman
Managemen radio komunitas Ramada FM akan mengambil langkah-langkah pengelolaan yang baik dan profesional serta bertanggungjawab pada komunitasnya. Menciptakan managemen yang baik dengan asas kebesamaan merupakan tujuan radio komunitas Ramada FM guna memberikan pelayanan yang baik dalam penyampaian dan pengelolaan informasi. Untuk itu koordinasi dan komunikasi yang baik akan terus di pelihara dan ditingkatkan.
Begitu pola dengan kemasan informasi yang tertuang dalam program acara yang di siarkan, Ramada FM merasa perlu melakukan analisa dan evaluasi terhadap semua program acara guna memenuhi kebutuhan informasi dan komunikasi serta hiburan komunitasnya. Kedepan Ramada FM akan terus meminta dan menjaring serta mengindentifikasi kebutuhan informasi dan hiburan masyarakat guna perbaikan program siaran agar lebih baik dan dapat dirasakan manfaatnya.
Partisipasi Komunitas dan rasa kepemilikan terhadap radio ini menjadi kekuatan bagi manajemen Ramada FM untuk dapat optimal dan terus komitmen dalam mengelola radio komunitas ini.
Kelemahan dan ancaman mendasar dalam pengelolaan radio komunitas terkadang menjadi persoalan tersendiri, semisal minimnya biaya operasional dan lemahnya sumber daya manusia. Namun Pada bersama komunitasnya akan mengupayakan kegiatan-kegiatan untuk menjawab segala kelemahan yang ada semisal menggalang dana dari swadaya masyarakat dan melakukan kegiatan-kegiatan pelatihan, baik secata internal maupun menjajaki kerjasama dengan pihak lain guna peningkatan kapasitas sumber daya manusia pengelola.
Jarak pancar yang terbatas dengan kekuatan pancar yang rendah (low Power) terkadang menjadi ancaman teknis bagi radio komunitas Ramada FM saat harus bersiaran dan mengalami interverensi frekuensi dari radio komersial.

PENUTUP

Radio Komunitas Ramada FM diharapkan dapat mendorong terbangunnya system dan mekanisme komunikasi yang mendorong terdistribusikannya informasi dan memberikan peran kepada masyarakat Kecamatan Peudada, agar dapat terlibat dalam proses rehabilitasi dan rekonstruksi Aceh.
Radio komunitas Ramada FM dapat menjadi media bagi masyarakat Kecamatan Peudada untuk memperoleh dan memberi informasi, sekaligus sebagai alat pendukung bagi pengorganisasian masyarakat kecamatan Peudada.
Radio komunitas Ramada FM diharapkan dapat mengelola informasi dengan baik sehingga dapat dimanfaatkan untuk mendukung proses penanganan keluhan dan juga pengambilan keputusan.




***